Pengaruh Pasal 48 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Terhadap Minat Sertifikasi Halal di Kalangan Mitra Kerja Bumdes Mutiara Soka Purbalingga

Abstract

Pesatnya perkembangan industri halal tentunya harus diikuti oleh regulasi yang mampu menaungi sebagai payung hukum. Sahnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, utamanya pada Pasal 48 menjadi payung hukum yang menaungi hal-hal yang berkaitan dengan jaminan produk halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman mitra kerja BUMDes Mutiara Soka, Desa Sokawera, Kabupaten Purbalingga terhadap sertifikasi halal, minat mengurus sertifikasi halal pasca pengesahan UU Cipta Kerja, dan  mengevaluasi peranan BPJPH dan MUI dalam sosialisasi pengurusan sertifikat halal sesuai regulasi yang berlaku. Metode penelitiannya menggunakan jenis penelitian kombinasi (mix method) dengan model sequential explanatory, yaitu melakukan pembahasan dengan metode kuantitatif terlebih dulu dan kemudian dilanjutkan dngan pendekatan kualitatif pada tahan kedua. Objek penelitian ini adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi mitra kerja BUMDes Mutiara Soka. Pengumpulan datanya menggunakan hasil kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Pendekatan pertama menggunakan analytical hierarchy process (AHP) untuk mengolah data kuesioner. Kemudian hasil AHP dipadukan dengan wawancara mendalam bersama para informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman mitra kerja BUMDes Mutiara Soka terhadap sertifikasi halal masih sebatas penyematan cap halal di kemasan produk untuk menunjukkan bahwa suatu produk itu halal, adapun minat mereka dalam melakukan pengurusan sertifikat halal meningkat dari yang sebelumnya belum mengetahui atau belum berminat, sedangkan dari lembaga berwenang BPJPH dan MUI belum melakukan sosialisasi aturan yang berlaku secara masif hingga ke tingkat desa.